Label

Sabtu, 15 Desember 2012

Hukum Gambar

[Termasuk di dalamnya gambar yang dibuat fotografer, pelukis, kameramen, pemahat, pengukir, dengan tangan atau dengan alat. Wallahu A'lam]   


Berikut ini adalah dalil-dalil yang menyatakan haramnya gambar-gambar bernyawa. Saya ringkas dari kitab Syaikh kami Muqbil bin Hadi Al Wadi’i rahimahullahu (Gharatul Fishal hal 123 -142).


1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam melaknat tukang gambar.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dalam sahihnya dari ‘Aun bin Abi Juhaifah dari ayahnya, bahwa dia membeli seorang budak yang mahir membekam, katanya:
إن النبي صلى الله عليه وعلى آله وسلم نهى عن ثمن الدم وثمن الكلب وكسب البغي,ولعن آكل الربا وموكلهوالواشمة والمستوشمة والمصور
“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam melarang mengambil harga (upah) darah (bekam), anjing, usaha pelacuran. Dan beliau melaknat orang yang memakan riba, wakilnya (pengurusnya, pencatatnya), melaknat tukang tatto, yang minta ditatto dan tukang gambar.”

2. Perintah menghapus gambar
Sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim dalam sahihnya dari Abil Hayyaj Al Asadi, katanya:
قال لي علي بن أبي طالب رضي اللع عنه : ألا أبعثك على ما بعثني عليه رسول الله صلى الله عليه وعلىآلهوسلم (( ألا تدع تمثالا إلا طمسته ولا قبرا مشرفا إلا سويته)) وفي رواية له :ولا صورة إلا طمستها
“‘Ali bin Abi Thalib berkata kepada saya:”Maukah kamu saya utus melakukan sesuatu sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam pernah mengutusku?”Janganlah kamu biarkan patung melainkan harus kamu hapuskan (lenyapkan), dan tidak ada satu kuburanpun yang menonjol melainkan harus kamu ratakan.” Dalam riwayat lain, tidak ada satu gambarpun melainkan harus kamu hapus.”

3. Gambar itu ada yang diibadahi di samping Allah
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari hadits ‘Aisyah radliyallahu ‘anha, katanya:”Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam merasakan sakitnya, sebagian isterinya ada yang bercerita tentang gereja yang mereka lihat di negeri Habsyah yang bernama Maria, waktu itu Ummu Salamah dan Ummu Habibah berada di Habsyah dan melihatnya lalu menyebut-nyebut keindahannya serta gambar-gambar yang ada padanya, maka beliau berkata:
أولئك إذا مات منهم الرجل الصالح بنوا على قبره مسجدا ثم صوروا فيه تلك الصور , أولئك شرار الخلق عند الله
“Mereka itu, apabila meninggal seorang tokoh yang shaleh di kalangan mereka, maka mereka dirikan masjid (tempat ibadah) di atas kuburannya, kemudian mereka buat gambar-gambar di dalamnya. Mereka itu adalah sejahat-jahat makhluk di sisi Allah.”

4. Malaikat tidak masuk ke rumah yang ada gambarnya
Hal ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari hadits Ibnu ‘Abbas dari Abi Thalhah radliyallahu ‘anhum, katanya:”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam bersabda:
لا تدخل الملائكة بيتا فيه كلب ولا تصاوير
“Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar.”
Diriwayatkan oleh Bukhari dari Ibnu ‘Umar radliyallahu ‘anhuma, katanya:”Jibril pernah berjanji untuk menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam, namun tidak juga datang. Beliau sedih dan semakin bertambah. Kemudian beliau keluar dan bertemu dengan Jibril lalu mengatakan apa yang dirasakannya, kata Jibril:
إنا لا ندخل بيتا فيه صورة ولا كلب
“Sesungguhnya kami tidak masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat gambar dan juga anjing.”
Imam Muslim meriwayatkan dari hadits ‘Aisyah radliyallahu ‘anha, katanya:
واعد رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم جبريل عليه السلام في ساعة يأتيه فيها فجاءت تلك الساعة ولم يأته وفي يده عصا فألقاها من يده وقال : ((ما يخلف الله وعده ولا رسله)). ثم التفت فإذا جرو كلب تحت سريره, فقال: يا عائشة متى دخل هذا الكلب ههنا؟ فقالت: والله ما دريت. فأمر به فأخرج. فجاء جبريل , فقال رسولاللهصلى الله عليه وسلم ((واعدتني فجلست لك فلم تأت؟)) فقال: منعني الكلب الذي كان في بيتك, إنا لا ندخل بيتا فيه كلب ولا صورة.
“Rasulullah pernah mengadakan janji dengan Jibril bahwa dia akan datang suatu saat yang ditetapkan, tapi ternyata tiba waktunya Jibril tidak datang. Sementara di tangan beliau ada sebatang tongkat, dan beliau lemparkan seraya berkata:”Allah tidak akan menyelisihi janji-Nya, begitu juga para Rasul-Nya.” Kemudian beliau menoleh ternyata melihat seekor anak anjing di bawah tempat tidurnya, beliau berkata:”Ya ‘Aisyah, kapan anjing ini masuk ke mari?” ‘Aisyah berkata:”Demi Allah saya tidak tahu.” Lalu beliau perintahkan supaya dikeluarkan, kemudian setelah dikeluarkan, Jibril datang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam berkata:”Engkau sudah berjanji, dan saya sudah duduk menunggumu, namun kamu tidak datang.” Kata Jibril:”Saya terhalang oleh anjing yang ada di rumahmu. Sesungguhnya kami tidak masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat anjing, dan rumah yang di dalamnya ada gambar.”
Diriwayatkan oleh Imam An Nasai dan Ibnu Majah serta Abu Ya’la Al Maushuli dalam musnadnya dan lafaz ini dari beliau, dari hadits ‘Ali bin Abi Thalib radliyallahu ‘anhu, bahwa dia pernah membuat makanan dan mengundang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam, beliau datang dan melihat di rumah ada tirai yang bergambar, beliau segera kembali. Dia berkata:
فقلت: يا رسول الله ما رجعك بأبي أنت وأمي؟ قال : إن في البيت سترا فيه تصاوير وإن الملائكة لا تدخل بيتا فيه تصاوير
“Saya berkata:”Ya Rasulullah, bapak ibuku tebusanmu, mengapa anda kembali?” Kata beliau:”Sesungguhnya di rumah itu ada tirai yang bergambar. Dan sesungguhnya malaikat tidak masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada gambar.”

5. Termasuk manusia yang paling keras mendapat siksa hari kiamat adalah tukang-tukang gambar
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari ‘Abdillah bin ‘Umar radliyallahu ‘anhuma, katanya:”Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam bersabda:
إن أشد الناس عذابا يوم القيامة المصورون
“Sesungguhnya orang yang paling keras mendapat siksa pada hari kiamat adalah para tukang gambar.”
Dalam riwayat lain:
إن الذين يصنعون هذه الصور يعذبون يوم القيامة يقال لهم: أحيوا ما خلقتم
“Sesungguhnya mereka yang membuat gambar-gambar ini akan disiksa pada hari kiamat, dikatakan kepada mereka:”Hidupkanlah apa yang telah kalian ciptakan.”

6. Tukang-tukang gambar termasuk orang yang paling zalim
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu, katanya:”Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam bersabda:
من ذهب يخلق كخلقي فليخلقوا حبة وليخلقوا ذرة
“Siapa yang mencoba meniru ciptaan-Ku hendaklah dia coba ciptakan sebutir biji, atau dzarrah.”

7. Dalil yang mengharamkan gambar bernyawa
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dan lafaz ini dari Muslim, dari hadits ‘Aisyah, katanya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam menemui saya dan saya sedang menggunakan satir sehelai kain yang bergambar. Berubah warna muka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam. Beliau segera merobek satir itu kemudian berkata:
إن من أشد الناس عذابا يوم القيامة الذين يشبهون بخلق الله . وفي رواية : فقطعناه فجعلناه وسادة أو وسادتين.
“Sesungguhnya orang yang paling keras mendapat siksa pada hari kiamat adalah mereka yang meniru-niru ciptaan Allah. Dalam riwayat lain:”Kemudian kami potong-potong kain itu lalu dibuat jadi satu atau dua bantal.”

8. Larangan membuat gambar
Diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari Jabir, katanya:
نهى رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم عن الصورة في البيت ونهى أن يصنع ذلك.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam melarang adanya gambar di dalam rumah dan melarang membuatnya.”(Dihasankan oleh Syaikhuna Muqbil Al Wadi’i).
Diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad dari hadits Jabir radliyallahu ‘anhu:
أن النبي صلى الله عليه وآله وسلم نهى عن الصور في البيت, ونهى الرجل أن يصنع ذلك وأن النبي صلى الله عليه وآله وسلم أمر عمر بن الخطاب زمن الفتح وهو بالبطحاء أن يأتي الكعبة فيمحو كل صورة فيها, ولم يدخل البيت حتى محيت كل صورة فيها.
“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam melarang adanya gambar di rumah, dan melarang membuatnya. Dan beliau pernah memerintahkan ‘Umar bin Al Khaththab dan ketika itu beliau di Bathha` untuk menghapus semua gambar yang ada dalam Ka’bah. Dan Beliau tidak masuk ke Baitullah sampai semua gambar sudah dihapus.”
Syaikh Muqbil Al Wadi’i rahimahullahu mengatakan:”Kamu lihat dalam hadits ini terdapat dalil-dalil yang mengharamkan gambar secara umum, baik itu yang berjasad, atau tidak.

9. Menggambar merupakan dosa besar
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan At Tirmidzi dari Abu Hurairah, katanya:”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam bersabda:
يخرج عنق من النار يوم القيامة له عينان تبصران وأذنان تسمعان ولسان ينطق يقول : إني وكلت بثلاثة : بكل جبار عنيد, وبكل من دعا مع الله إلها آخر, وبالمصورين
“Keluar satu sosok dari jahannam pada hari kiamat, mempunyai dua mata untuk melihat, dua telinga untuk mendengar dan lisan untuk berbicara, katanya:”Sesungguhnya aku ditugasi untuk (menyiksa) tiga orang:”Semua yang zalim dan penentang. Semua yang berdo’a kepada sesembahan selain Allah, dan tukang-tukang gambar.”
Imam At Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan sahih gharib. Kata Syaikh Muqbil hadits ini sahih, rawinya semua tsiqat.

10. Perintah memotong Gambar sehingga Menyerupai Pohon
Diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari Abu Hurairah, katanya:”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam bersabda:
“أتاني جبريل فقال: إني كنت أتيتك البارحة فلم يمنعني أن أكون دخلت عليك البيت الذي كنت فيه إلا أنه كان في باب البيت تمثال الرجال, وكان في البيت قرام ستر فيه تماثيل, وكان في البيت كلب, فمر برأس التمثال الذي بالباب فليقطع فيصير كهيئة الشجرة, ومر بالستر فليقطع ويجعل منه وسادتين منتبذتين توطآن, ومربالكلب فيخرج.” ففعل رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم وكان ذلك الكلب جروا للحسين أو للحسن تحت نضد له فأمر به فأخرج.
“Jibril datang kepadaku dan berkata:”Saya tadi malam menemuimu, tapi tidak ada yang mencegahku untuk masuk ke rumahmu melainkan karena adanya patung manusia.” Di rumah itu ada sehelai tirai yang bergambar, dan di dalamnya ada anjing. Maka potonglah patungr itu sehingga menjadi seperti pohon, dan tirai itu dibuat jadi satu atau dua buah bantal sandaran. Dan keluarkanlah anjing itu dari rumah.” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam melaksanakannya. Anjing itu ternyata mainan Al Hasan dan Al Husain, yang sembunyi di bawah tempat tidur. Kemudian anjing itu dikeluarkan.”(HR. At Tirmidzi, katanya Hasan. Syaikhuna Al Wadi’i juga mengatakan hadits ini hasan).

11. Semua Yang membuat gambar bernyawa di neraka
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ibnu ‘Abbas, katanya:”Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam bersabda:
كل مصور في النار , يجعل له بكل صورة صورها نفسا فتعذبه في جهنم
“Semua yang membuat gambar di neraka, dibuatkan nafas untuk setiap gambar itu lalu dia disiksa dengannya di Jahannam.”
Dari hadits ini dipahami bahwa gambar yang disebarkan di koran-koran, majalah, TV, video dan alat-alat modern lain, hukumnya haram.
Dan berhati-hatilah terhadap syubhat (tipuan, kerancuan) yang dihiasi oleh ahli ahwa (pengikut hawa nafsu, ahli bid’ah). Padahal sudah dijelaskan bahwa semua tukang-tukang gambar (juru kamera, foto, pelukis, pemahat dan lain-lain) ada di neraka. Dan kul merupakan lafaz yang menunjukkan sifat umum (menyeluruh), begitu pula kalimat وَلاَ تِمْثَالاً إِلاَّ طَمَسْتَهُ (dan tidak ada satu gambar (patung) pun melainkan harus kamu hapus).
تِمْثَال berada dalam bentuk nakirah dengan susunan kalimat negatif, sehingga meliputi semua yang mempunyai ruh (jiwa).
Dikecualikan dalam hal ini adalah mainan anak-anak kecil, yang dibuat dari kain perca atau bulu, sebagaimana mainan ‘Aisyah yang berbentuk kuda-kudaan bersayap. Adapun yang dijual belikan dari bahan plastik (boneka), maka ini tidak boleh.
Berhati-hatilah wahai sunni dalam bergaul dengan masyarakatmu, karena kebanyakan mereka bertindak tanpa mengikuti dalil. Bahkan mereka banyak mengikuti musuh-musuh Islam, sedikit demi sedikit. Hal ini seperti yang ditegaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam:
لتتبعن سنن من كان قبلكم حذو القذة بالقذة حتى لو دخلوا جحر ضب لدخلتموه . قالوا : يارسول الله اليهود والنصارى؟ قال: فمن. انتهى.
“Sungguh, kalian betul-betul akan mengikuti sunnah-sunnah (jalan hidup) orang-orang sebelum kalian, setapak demi setapak, bahkan seandainya mereka masuk ke dalam lubang dlabb (biawak padang pasir), niscaya kalianpun mengikuti mereka. Para sahabat bertanya:”Ya Rasulullah, apakah (yang akan kami ikuti itu) orang Yahudi dan Nashara?” Beliau berkata:”Siapa lagi?”. (Selesai. Insya Allah bersambung dan terus dilengkapi).  (Disalin dari “Bid’ah ‘Amaliyah Dzikir Taubat, Bantahan terhadap ‘Arifin Ilham Al Banjari”, Penulis: Al Ustadz Abu Karimah ‘Askari bin Jamal Al Bugisi, Murid Syaikh Muqbil bin Hadi Al Wadi’i, Yaman).
Hukum Mengenakan Pakaian Yang Bergambar Dan Menyimpan Foto Sebagai Kenangan
Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apa hukum mengenakan pakaian yang bergambar ?
Jawaban
Seseorang dilarang untuk mengenakan pakaian yang bergambar hewan atau manusia, dan juga dilarang untuk mengenakan sorban serta jubah atau yang menyerupai itu yang didalamnya terdapat gambar hewan atau manusia atau makhluk bernyawa lainnya Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menegaskan hal itu dengan sabdanya.
“Artinya : Malaikat enggan memasuki rumah yang didalamnya terdapat lukisan” [Hadits Riwayat Al-Bukhari, bab Bad’ul Khalq 3226, Muslim bab Al-Libas 2106]
Maka dari itu hendaklah seseorang tidak menyimpan atau memiliki gambar berupa foto-foto yang oleh sebagian orang dianggap sebagai album kenangan, maka wajib baginya untuk menanggalkan foto-foto tersebut, baik yang ditempel di dinding, ataupun yang disimpan dalam album dan lain sebagainya. Karena keberadaan benda-benda tersebut menyebabkan malaikat haram (enggan) memasuki rumah mereka. Hadits yang menunjukkan hal itu adalah hadits shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Wallahu a’lam
[Ibn Utsaimin, Al-Majmu ‘Ats-Tsamin, hal 199]
MENYIMPAN FOTO SEBAGAI KENANGAN
Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : Apa hukum menyimpan gambar atau foto sebagai kenangan ?
Jawaban.
Menyimpan gambar atau foto untuk dijadikan sebagai kenangan adalah haram, karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan bahwa malaikat enggan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat gambar. Hal ini menunjukkan bahwa menyimpan gambar atau foto di dalam rumah hukumnya adalah haram. Semoga Allah memberi kita pertolongan.
[Ibn Utsaimin, Al-Majmu ‘Ats-Tsamin, hal 200]
[Disalin dari buku Al-Fatawa Asy-Syar’iyyah Fi Al-Masa’il Al-Ashriyyah Min Fatawa Ulama Al-Balad Al-Haram, edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Terkini-3, Darul Haq.
Sekalipun Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin  menfatwakan demikian tetapi pada dasarnya sebagaimana dilihat dalam video beliau intinya dia berpendapat bahwa kamera & fotografi boleh2 saja, tergantung –sebagaimana yang dikatakan beliau- untuk apa hal itu dipakai (jadi tidak begitu saja dianggap haram, banyak hal2 lain yang harus diperhatikan), jika mubah maka fotonya juga mubah, tapi jika haram maka fotonya juga haram (seperti foto wanita tabarruj/bersolek yang bukan mahram).
wallahu a’lam